Putri Laba-Laba
Cerita Rakyat dari Lampung Utara ini memuat tiga buah cerita rakyat hasil inventarisasi sastra lisan di Kabupaten Lampung Utara pada tahun 2016, yaitu: “Putri Laba-Laba”, “Putri Bunga Melur”, dan “Si Pahit Lidah”.
Cerita “Putri Laba-Laba” mengisahkan perjuangan Putri Bungsu bersama saudara-saudaranya untuk terbebas dari para raksasa pemangsa manusia demi mencari dan membebaskan Ibu mereka—Putri Laba-Laba—yang telah dihukum oleh Sang Raja akibat fitnah keji dari para isteri raja.
“…Putri Bungsu melemparkan bambu. Bambu itu tumbuh dipenuhi kawat berduri. Raksasa kembali menghancurkan bambu-bambu berduri itu. Sambil terus berusaha mengejar ketujuh bersaudara itu, raksasa berjalan sambil mengucapkan mantra ‘Ulah tawai ulah ken di ulun. Rasa niku badan. Rupa nerasa di badan’….”
Berhasilkah Putri Bungsu dan saudaranya lari dari kejaran para raksasa itu? Akankah Putri Laba-Laba berhasil dibebaskan oleh Putri Bungsu dkk?
Temukan jawabannya dengan membaca kisah tersebut dalam buku ini. Selain kisah Puteri Laba-laba, cerita “Putri Bunga Melur” dan “Si Pahit Lidah” juga tak kalah seru dan menarik, lho!
Mengapa Putri Bunga Melur bersedih dan meneteskan air mata di paha buaya? Apa yang yang membuat Sang Putri begitu bersedih? Berhasilkan Sidang Belawan menolong Sang Putri? Apakah Dewi Sinta berhasil menghidupkan kembali kedua saudaranya yang telah menjadi batu dan mengalahkan si Pahit Lidah yang sangat sakti?
Semua pertanyaan tersebut akan terjawab dalam buku ini. Selamat membaca!
Other Books From - Cerita Rakyat Lampung
Other Books By - Mukhammad Isnaeni, Sarman, Roveneldo, Dina Ardian
No Books Available!
Back