KBPL Bersinergi dengan Disdikbud Lampung Tengah dalam Pembinaan Bahasa, Sastra, dan Aksara Lampung
Salah satu tugas pokok dan fungsi Kantor Bahasa Provinsi Lampung adalah bersinergi dengan pemerintah daerah untuk melakukan pelindungan dan pelestarian bahasa, sastra, dan aksara daerah. Oleh sebab itu, Kepala Kantor Bahasa Provinsi Lampung menyambut baik undangan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Tengah dalam kegiatan “Pembinaan Bahasa, Sastra, dan Aksara Lampung”. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 27 Juni hingga 29 Juni Juni 2022 di Aula SMPN 1 Kalirejo, Lampung Tengah.
Kegiatan pembinaan ini dibuka dan diresmikan oleh Kabid Kebudayaan, Linggar Nunik Kiswari, S.Sn., M.M. mewakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kabupaten Lampung Tengah, Syarif Kusen, S.Pd., M.M., pada tanggal 27 Juni 2022. Dalam sambutannya, Linggar menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan progam kerja yang penting dan rutin dilaksanakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kabupaten Lampung Tengah. Ia mengatakan bahwa pelatihan seperti ini dilaksanakan secara periodik dan berpindah-pindah dari satu kecamatan ke kecamatan lainnya di Kabupaten Lampung Tengah. Para peserta yang diundang dalam kegiatan ini terdiri atas 120 tenaga pendidik SD dan SMP, baik negeri maupun swasta yang terdapat di dua kecamatan yaitu Kalirejo dan Bangunrejo. Linggar berharap agar kegiatan ini dapat menambah wawasan dan meningkatkan kemampuan para peserta dalam pengajaran bahasa, sastra, dan aksara Lampung di tempat kerja masing-masing.
Berdasarkan paparan yang dituturkan Linggar ketika membuka kegiatan, program pembinaan bahasa, sastra, dan aksara Lampung bagi guru SD dan SMP ini merupakan tugas, pokok, dan fungsi dari Bidang Kebudayaan, Disdikbud, Kabupaten Lampung Tengah. Bidang Kebudayaan mendapat amanat untuk melakukan penggalian, pelestarian, dan pengembangan potensi budaya daerah. Potensi tersebut meliputi 10 objek pemajuan kebudayaan, yaitu manuskrip, bahasa, sastra, seni, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, olah raga tradisional, permainan rakyat, dan teknologi tradisional. Beliau juga menjelaskan bahwa melalui kegiatan ini diharapkan para siswa fasih berbahasa Lampung dan mampu menulis menggunakan aksara Lampung. Kemampuan sumber daya manusia ini akan sangat mendukung visi dan misi Lampung Tengah berbudaya untuk Lampung Tengah berjaya.
Ketua panitia kegiatan, Heri Mulya Budi, S.Sos., M.M., selaku pejabat fungsional Ahli Muda Pengembangan Teknologi Pembelajaran pada Disdikbud Lampung Tengah, melaporkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari tersebut berdasarkan SK Bupati Lampung Tengah No. 195/KPTS/D.a.VI.01/2022 tentang Pembentukan Panitia dan Narasumber Kegiatan Pembinaan Bahasa, Sastra, dan Aksara Lampung. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenali potensi yang dimiliki para guru di Kecamatan Kalirejo dan Bangunrejo serta menggali dan meningkatkan pengetahuan mereka dalam bidang bahasa dan aksara Lampung. Lebih jauh lagi, kegiatan ini merupakan salah satu upaya pemerintah daerah dalam melestarikan bahasa, sastra, dan aksara Lampung sebagai bagian dari budaya Lampung. Para peserta didik dan masyarakat luas diharapkan dapat lebih mengenal dan mencintai budaya Lampung.
Dalam kegiatan ini, Kepala Kantor Bahasa Provinsi Lampung, Desi Ari Pressanti, S.S., M.Hum., menugasi salah satu staf teknisnya yaitu Lisa Misliani, S.S., M.Hum. untuk menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut. Kegiatan ini sejalan dengan program Pembinaan bahasa, sastra, dan aksara daerah Kantor Bahasa Provinsi Lampung yaitu revitalisasi bahasa dan sastra Lampung. Lisa Misliani menyajikan materi Tugas dan Fungsi Tenaga Pendidik dalam Revitalisasi Bahasa, Sastra, dan Aksara Lampung. Dalam paparannya, Lisa Misliani menjelaskan salah satu program KBPL pada tahun 2023 nanti yaitu Festival Tunas Bahasa Ibu. Kegiatan ini merupakan implementasi dari revitalisasi bahasa daerah yang akan melibatkan guru bahasa Lampung serta siswa SD dan SMP. Di penghujung paparannya, Lisa Misliani berbagi tips dan trik pembelajaran bahasa Lampung yang menarik dan tidak membosankan salah satunya melalui materi sastra. Bentuk implementasi dari materi ini adalah menyusun pantun menggunakan bahasa dan aksara Lampung. Para peserta terlihat antusias dan riang gembira menyusun pantun berbahasa dan beraksara Lampung. Isi pantun yang ditulis peserta pun beragam antara lain seputar nasihat dan dunia pendidikan.