Diskusi Kelompok Tertumpun Kamus Budaya Lampung
Kantor Bahasa Provinsi Lampung (KBPL) mengadakan kegiatan “Diskusi Kelompok Tertumpun Kamus Budaya Lampung” pada Jumat, 11 November 2022, di Hotel Sparks Lite Bandarlampung. Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Kantor Bahasa Provinsi Lampung, Desi Ari Pressanti, M.Hum. Dalam sambutannya, Kepala Kantor Bahasa mengatakan mengatakan “Kegiatan diskusi kelompok terpumpun ini berpedoman pada tujuan dan fungsi Kantor Bahasa, yakni trigatra bangun bahasa. Trigatra bangun bahasa ini diabadikan dalam “Mars Badan Bahasa” yang dikumandangkan pada setiap kegiatan Kantor Bahasa. Poin utama trigatra bangun bahasa adalah, Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing”. Kepala Kantor Bahasa Provinsi Lampung juga berharap narasumber dan peserta kegiatan Diskusi Kelompok Tertumpun Kamus Budaya Lampung bisa memberi saran dan tambahan lema untuk mendukung penyusunan Kamus Budaya Lampung.
Narasumber dalam kegiatan tersebut adalah para pakar yang ahli di bidangnya masing-masing, yakni Erizal Barnawi, M.Sn., pakar music tradisi, Ahmadi, S.H., pakar budaya, dan Zainudin Hasan, M.H, pakar hukum adat. Kegiatan yang berlangsung selama satu hari tersebut diikuti oleh 20 peserta yang terdiri dari guru Bahasa Lampung, pengurus Majelis Penyimbang Adat Lampung, dan pegiat seni budaya di Bandarlampung.
Narasumber pertama adalah Zainudin Hasan, M.H. Pada kesempatan tersebut, Zainudin Hasan menyampaikan dan membahas kosakata yang berkaitan dengan upacara adat, khusunya upacara adat yang ada di Sungkai Bunga Mayang, Lampung Utara. Ahmadi, S.H. menyampaikan dan membahas kosakata yang berkaitan dengan pengobatan tradisional, sastra, dan kebiasaan masyarakat Lampung Barat. Erizal Barnawi, M.Sn. menyampaikan dan membahas kosakata kesenian, khususnya seni musik.
Diskusi Kelompok Terpumpun Kamus Budaya Lampung bertujuan untuk menghimpun pendapat para pakar terkait penyusunan Kamus Budaya Lampung yang sedang disusun oleh Kantor Bahasa Provinsi Lampung. Pada kesempatan itu, semua peserta yang hadir juga dimintai data terkait kosakata budaya Lampung yang berpotensi untuk masuk ke dalam Kamus Budaya Lampung. Agar tujuan kegiatan dapat tercapai, pada kesempatan itu, Kantor Bahasa Provinsi Lampung juga membuka ruang diskusi kepada peserta untuk menambah wawasan mengenai budaya Lampung.
Para peserta kegiatan mengikuti kegiatan dengan aktif dan antusias. Kegiatan tersebut berjalan dengan lancar, sesuai dengan jadwal yang telah disusun. Terlaksananya kegiatan ini diharapkan dapat menjadi jembatan dan pelengkap untuk lahirnya Kamus Budaya Lampung yang komprehensif dan bermanfaat.