Pewarisan dan Revitalisasi Sastra Lisan Bebandung bagi Generasi Muda di Kabupaten Tulangbawang dan Tulangbawang Barat
Kantor Bahasa Provinsi Lampung telah mengadakan kegiatan “Pewarisan dan Revitalisasi Sastra Lisan Bebandung bagi Generasi Muda di Kabupaten Tulangbawang dan Tulangbawang Barat”. Kegiatan ini bertujuan untuk menghidupkan kembali sastra lisan Bebandung/Ngedio yang sudah mulai berkurang eksistensinya di kalangan masyarakat setempat, khususnya pada generasi muda.
Kegiatan revitalisasi sastra lisan ini dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap 1 dilaksanakan pada bulan Maret 2022 dan tahap 2 akan dilaksanakan kira-kira bulan Juni 2022. Tahap 1 merupakan tahap survei dan koordinasi serta tahap awal pembelajaran dan pelatihan sastra lisan Bebandung. Tahap 2 merupakan tahap evaluasi pelatihan dan pentas aksi pertunjukan sastra lisan Bebandung oleh peserta revitalisasi sastra lisan Bebandung. Tahap 2 ini rencananya akan dilaksanakan pada bulan Juni 2022 mendatang.
Di Kabupaten Tulangbawang, survei dan koordinasi dilaksanakan pada 7—9 Maret 2022 dengan Tim Pelaksana yaitu Dian Anggraini, Lisa Misliani, dan Sarman. Tim Pelaksana bertemu dengan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebuayadayaan Kabupaten Tulangbawang, Drs. Ismed, M.H., Sekretaris Dinas, Kabag Kebudayaan, dan pegiat budaya. Kegiatan pelatihan pewarisan dan revitalisasi sastra lisan bebandung dilaksanakan selama tiga hari, yakni tanggal 23—25 Maret 2022. Peserta yang terlibat dalam kegiatan ini adalah generasi muda yang aktif disanggar-sanggar dan komunitas seni di Kabupaten Tulangbawang.
Kegiatan pelatihan pewarisan dan revitalisasi sastra lisan Bebandung dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebuayadayaan Kabupaten Tulangbawang, Drs. Ismed, M.H. Dalam sambutannya, Drs. Ismed, M.H. sangat menyambut baik pelaksanaan pelatihan revitalisasi sastra lisan bebandung yang digagas oleh Kantor Bahasa Provinsi Lampung. Ia berharap kepada seluruh peserta agar jangan berhenti belajar dan berlatih Bebandung hanya tiga hari saja, tetapi harus terus belajar dan menyampaikannya kepada generasi muda lainnya.
Selama tiga hari, peserta pelatihan revitalisasi Bebandung dibimbing dan dibina oleh tiga orang pakar dan praktisi sastra lisan Bebandung, antara lain Muhammad Idham Pesirah, Zulkarnain dan Danil. Seluruh peserta mengikuti kegiatan ini secara aktif. Pada awal pertemuan, mereka diperkenalkan dengan pengertian, bentuk, ciri-ciri dan manfaat sastra lisan Bebandung. Kemudian mereka praktik membuat teks sastra lisan Bebandung. Pada hari kedua, peserta dibagi dalam empat kelompok untuk berlatih membuat dan praktik Bebandung. Selanjutnya pada hari ketiga, seluruh peserta tampil mempraktikan Bebandung secara bergantian. Sementara tiga praktisi memberikan arahan dan evaluasi kepada seluruh peserta.
gambar 1. Pelatihan sastra lisan Bebandung di Tulangbawang.
Di Kabupaten Tulangbawang Barat, survei dan koordinasi dilaksanakan pada 10—12 Maret 2022 dengan Tim Pelaksana yaitu Lisa Misliani, Sustiyanti dan Sarman. Tim Pelaksana bertemu dengan Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tulangbawang Barat, Bapak Muhammad Badri, S.E., M.H., Pamong Budaya, Bapak Yusep Syamsu, S.Pd., M.Pd., para pegiat adat Tulangbawang Barat, Bapak Muhammad Ali, Bapak Masri, dan Ibu Nurdiana, dan lain-lain. Pelatihan dan pewarisan sastra lisan Bebandung dilaksanakan pada 24—26 Maret 2022. Pelatihan diikuti oleh 15 peserta yang berasal dari beberapa kecamatan dan beberapa komunitas adat yang ada di Kabupaten Tulangbawang Barat.
Pelatihan Pewarisan dan Revitalisasi Sastra Lisan Bebandung dibuka oleh Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Kabupaten Tulangbawang Barat, Bapak Muhammad Badri, S.E., M.H. didampingi oleh Pejabat Pamong Budaya Dinas Pendidikan Kabupaten Tulangbawang Barat, Bapak Yusep Syamsu, S.Pd., M.Pd.
Setelah pembukaan selesai dilanjutkan dengan pelatihan menampilkan sastra lisan Bebandung. Materi yang diajarkan yaitu pengenalan teks sastra lisan Bebandung, pengenalan nada sastra lisan Bebandung dan penampilan sastra lisan Babandung. Pengajar secara bergantian melatih para peserta. Pelatihan ini dilaksanakan selama tiga hari. Setelah pelatihan selama tiga hari, pelatihan ditutup oleh Kepala Kantor Bahasa Provinsi Lampung, Dr. Eva Krisna.
Setelah pelatihan sastra lisan dengan pendampingan dari Tim Pelaksana Revitalisasi Sastra Lisan Kantor Bahasa Provinsi Lampung selesai dilaksanakan, selanjutnya pelatihan dilanjutkan secara mandiri antara pelatih dan narasumber tanpa didampingi Tim Pelaksana Revitalisasi. Pelatihan mandiri tersebut dilaksanakan selama bulan April dan Mei. Pelatihan mandiri tersebut tetap dipantau oleh Tim Pelaksana Revitalisasi KBPL. Pada tahap pelatihan dan pembelajaran ini, peserta revitalisasi akan dilatih secara intesif oleh para pengajar dan penutur tradisi. Hasil pelatihan itu nantinya akan dipertunjukkan dalam pentas aksi revitalisasi sastra lisan Bebandung yang rencananya akan diselenggarakan bersama antara Tim Revitalisasasi Sastra Lisan Bebandung Kabupaten Tulangbawang dan Tulangbawang Barat di Tulangbawang.
– Sustiyanti dan Sarman